KTT ke-17 G20 di Bali

Saya tidak hadir dalam perhelatan KTT G20 di Bali, dimana Indonesia menjalankan tugas presidensi yang digilir setiap tahunnya. Bukan karena sok sibuk. Tapi ya karena tak punya akses. Hehehe….

Lagipula siapalah saya. Cuma rakyat jelata belaka. Sobat misqueen dan sobat ambyar thok. Wkwkwk.

Membahas Presidensi Indonesia di G20 bagi saya sebenarnya agak “ketinggian”. Seperti saya sebutkan tadi, siapalah saya. Daripada bergaya seperti “pakarnya pakar” seperti para “komentator medsos”, saya memilih sudut pandang “rakyat jelata” saja.

Sebagai “sobat missqueen”, terus terang saya tidak merasakan dampak langsung dari perhelatan akbar tersebut. Hanya saja, sebagai warga bangsa, saya sangat bangga ketika negara ini jadi sorotan dunia. Kepemimpinan Indonesia di G20 selama setahun, membuat Indonesia bisa berperan penting. Apalagi tak dinyana, perang pecah di Ukraina. Kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin pun sangat dinantikan di Bali. Sayang sekali, ia sudah memastikan tidak hadir.

Meski disayangkan, sebenarnya itu merupakan “blessing in disguise” bagi kita selaku tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-17 Group of 20 kali ini. Karena sejumlah negara barat yang sejak lama merupakan lawan dari Rusia telah mengancam akan walk out apabila Putin hadir. Hal ini sudah dilakukan oleh delegasi Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada pada pertemuan pendahuluan G20 yang dilakukan di Washington D.C., Amerika Serikat pada 20 April 2022. Tindakah tersebut merupakan bentuk protes atas serangan Rusia ke wilayah Ukraina yang dimulai pada 24 Februari 2022. Ketidakhadiran Putin juga menghindari konflik langsung dengan Ukraina, karena Indonesia secara khusus mengundang Presiden Volodymyr Zelenskyy hadir, walaupun Ukraina bukan anggota G20. Pada akhirnya, Zelenskyy pun hanya bisa hadir jarak jauh melalui teleconference saja.

Saya juga merasa bangga saat menyaksikan Presiden Joko Widodo membuka acara yang diadakan di The Apurva Kempinski Bali, Kabupaten Badung, Bali hari ini. Dada rasanya bungah menyaksikan pemimpin negara kita begitu dihormati dunia internasional. Karena bagaimanapun ia dicerca para pembencinya di dalam negeri, ia berhasil membawa negara ini menjadi kekuatan ekonomi terbesar ketujuh di dunia saat ini. Dan perlu digaribawahi, G20 ini adalah forum kerjasama ekonomi.

Masih dalam kerangka Presidensi G20, sebelumnya telah terjadi pertemuan bersejarah antara Presiden Jokowi dan Presiden Putin pada 30 Juni 2022 lalu. Pertemuan bilateral itu jelas tidak bisa sembarangan dilakukan. Sebagai pemimpin negara penerus Uni Sovyet selaku adikuasa masa “Perang Dingin”, Putin tentu “tebang pilih” saat akan “bergaul”. Apalagi, hanya sehari sebelumnya, Jokowi telah lebih dulu bertemu Zelenskyy.

Semoga saja hajatan dua hari ini berjalan lancar. Tidak hanya dari gangguan cuaca seperti hujan, tapi juga gangguan dari manusia seperti terorisme atau demonstrasi. aamiin.

Sumber Data: cnbcindonesia.com/news/20220428143849-4-335776/sri-mulyani-singgung-lagi-aksi-walk-out-dalam-pertemuan-g20

Sumber Ilustrasi: inakini.com/2021/12/02/opening-ceremony-presidensi-g20-indonesia-luncurkan-situs-resmi-g20-www-g20-org/

Tinggalkan komentar