Meningkatkan Kapasitas Diri

Saya terlambat dan terhambat sekitar 20 tahun dalam hidup saya. Oh ya…. selama itu.

Oleh karena itu, begitu Tuhan sedikit demi sedikit, satu per satu, mengurai masalah kehidupan saya, “wake up call” pun saya sambut dengan antusias. Sepanjang pandemi selama sekitar dua tahun ini saya mengikuti begitu banyak acara daring. Semuanya dalam meningkatkan kapasitas diri. Dan selama dua hari ini, Rabu-Kamis (26-27 Oktober 2022) saya mulai kembali mengikuti acara luring atau secara langsung di darat.

Acara ini berformat konferensi. Nama acaranya bisa dilihat bisa dilihat di Instagram saya @BhayuMH (bisa klik di sini).

Dalam tulisan ini, saya tidak membahas mengenai isi konferensinya, karena terlalu teknis. Tapi, saya hendak menyoroti masuknya teknologi yang terbilang baru di Indonesia. Seperti terlihat dalam foto ilustrasi di atas, semua peserta konferensi menggunakan headphone. Hal tersebut karena konsepnya adalah “silent conference” atau “konferensi hening”. Tidak ada suara yang terdengar di ruangan, termasuk dari panggung pemateri. Semua yang tampil di panggung memakai microphone, demikian pula ada musik saat acara pembukaan dan sebagai latar dari bumper video. Namun, semua suara masuk ke amplifier dan mixer panitia, untuk kemudian diteruskan ke headphone yang dikenakan semua peserta dan pembicara. Keren!

Cara ini meminimalisir noise dari suara pameran yang dilangsungkan di ruangan sebelah ruangan konferensi. Sekaligus membuat peserta fokus dan tidak terdistraksi. Walau sebenarnya ada resiko kehilangan alat yang dimiliki panitia tersebut.

Bagi saya, konferensi macam ini lumayan menambah wawasan mengenai teknologi dan ilmu pengetahuan terbaru. Walau secara kedalaman materi, agak kurang. Karena konferensi ini berada di ruangan besar, pesertanya banyak, sehingga aspirasi peserta kurang terakomodasi. Bahkan, beberapa kali pertanyaan peserta tidak mendapatkan kesempatan terjawab karena waktu yang sempit. Di samping itu, waktu bicara bagi sponsor untuk mempresentasikan produknya sangat banyak. Sehingga, nyaris tidak tersisa banyak waktu untuk materi yang bersifat keilmuan.

Toh, sedikit banyak, acara semacam ini ‘lumayan’ untuk meningkatkan kapasitas diri. Lagipula, banyak sisi lain dari acara tersebut yang khas Indonesia. Konferensi bersanding dengan pameran sejenis. Dan di pamerannya, banyak kegiatan yang cukup fun. Antara lain aneka games yang memberikan hadiah. Ya, saya yang cuma “wong bodo” dan “rakjel” pun menikmatinya dengan gembira. Dan pulang juga membawa beberapa oleh-oleh jadinya. 🙂

Tinggalkan komentar